Friday, September 11, 2020

2 Cara Mendapat Uang dari Internet

Diposkan oleh A L I N di 8:16 PM 0 komentar

Menghabiskan waktu berbulan-bulan di rumah saja tentunya membuat bosan. Apakah kalian ingin melakukan kegiatan bermanfaat dan kalau bisa yang dapat menambah pemasukan? Berikut cara mendapatkan uang dari internet yang dapat dilakukan sambil rebahan dengan modal paket data atau wifi. 

Perlu diingat yang namanya mencari uang tentu bukanlah hal yang mudah, butuh kesabaran dan konsisten dalam mengumpulkannya. Karena tidak ada yang instan, semua butuh usaha.

1. Survey Online

Ada banyak situs atau aplikasi survey online yang menyediakan survey berbayar. Bagi anda yang memiliki banyak waktu senggang dapat mencoba untuk mengisi survey online berbayar. Kuncinya adalah sabar karena tidak setiap hari survey tersedia atau terkadang gagal menyelesaikan survey karena tidak memenuhi kriteria yang dibutuhkan. Mayoritas konsep situs atau aplikasi adalah mengumpulkan poin sebelum dapat ditukarkan menjadi cash atau hadiah lainnya. Jangan lupa untuk membuat akun paypal jika ingin mendapatkan uang dari mengerjakan survey online, karena kebanyakan cash akan dikirim ke paypal anda. Berikut saya lampirkan beberapa situs dan aplikasi untuk survey berbayar.

1. Viewfruit 

2. Toluna

3. Superpayme

4. AttaPoll

5. Jakpat

6. neobux

7. idpanel

8. surveytime 

 

2. Paid To Click

Paid to Click adalah anda dibayar setiap melihat iklan yang ditampilkan. Meski setiap klik iklan jumlah yang dikumpulkan kecil, namun jika dilakukan setiap hari secara konsisten tentu akan terkumpul juga. Selain itu, tidak membutuhkan waktu lama untuk menonton iklan, biasanya iklan ditampilkan selama 15 detik. Situs paid to click yang saya ketahui tidak banyak, jadi anda dapat mencari situs mana yang terpercaya. Berikut adalah situs yang saya tahu 

1. ojoo

2. neobux

 

Di atas hanyalah beberapa situs dan aplikasi yang saya tahu benar-benar mendapat poin dan dapat ditukarkan. Masih banyak situs atau aplikasi survey berbayar, begitu juga dengan situs paid to click. Anda dapat mencari referensi lainnya, karena jika hanya bergantung pada satu situs tentu hasilnya akan lama. Selamat mencoba. 

Tuesday, September 1, 2020

Resep Makanan Kekinian ala Anak Kos: Indomie Mentai

Diposkan oleh A L I N di 11:30 PM 0 komentar
Indomie Mentai


Saat ini, saus mentai kian populer. Hampir semua makanan dimodifikasi menggunakan saus mentai. Mengingatkanku pada tahun lalu ketika semua makanan dimodifikasi dengan saus telur asin. Meski semua yang di-telur asin-kan adalah makanan favoritku , namun saat ini aku juga mulai menggemari saus mentai.

Saus Mentai merupakan jenis saus yang berasal dari Jepang. Sebenarnya saus ini dibuat dari 2 (dua) bahan saja, mayonaise dan mentaiko (Telur ikan Pollock). Namun, di Indonesia sendiri saus mentai sudah dimodifikasi sesuai dengan selera dan ketersediaan bahannya. 

Biasanya makanan dengan saus mentai dijual dengan harga yang tidak murah, apalagi untuk anak kos di akhir bulan. Nah, dipostingan kali ini, aku mau berbagi makanan mentai murah meriah dengan bahan yang familiar di kalangan anak kos: Indomie. Atau kalian bisa menggunakan varian mie instant lainnya. Tingkatkan kemampuan memasak Indomiemu biar ngga gitu-gitu aja~

Bahan:

1 bungkus Indomie goreng (atau varian mie instant goreng lainnya)

1 sdm mayonaise (takaran dapat menyesuaikan selera)

1 sdm saus sambal (takaran dapat menyesuaikan selera)

1 sosis untuk topping (opsional)- kalian bisa menggunakan topping lain sesuai selera

Cara Memasak: 

1. Masak Indomie sesuai instruksi pada bungkus atau sesuai cara kalian biasa memasaknya

2. Sembari menunggu mie masak, potong sosis menjadi 3 (tiga), lalu goreng

3. Campur mayonaise dan saus sambal

4. Setelah Indomie matang, letakkan pada piring atau wadah aluminium. Kemudian susun sosis di atasnya dan tuangkan saus mentai

5. Jika mempunyai torch, kalian bisa men-torch sebentar supaya mirip dengan saus mentai yang dijual. Jika tidak, kalian bisa langsung menikmatinya. Dijamin rasa Indomiemu akan menjadi lebih lezat 





Friday, June 21, 2019

Motivasi Untuk Pencari Kerja

Diposkan oleh A L I N di 8:57 PM 0 komentar

Setelah lulus kuliah, tentunya kita ingin bekerja di bidang yang sesuai dengan studi atau passion. Namun, ternyata mencari pekerjaan memang tidak mudah. Bayangan selesai skripsi-wisuda-dan bekerja ternyata tidak semudah itu. Mungkin ada beberapa orang setelah lulus, langsung mendapat kerja. Namun, tidak sedikit juga yang membutuhkan waktu lama untuk mendapatkan kerja. Perihal mencari pekerjaan memang sangat melelahkan, aku juga sedang mengalami masa-masa itu. Butuh motivasi yang kuat untuk tidak menyerah. Ada beberapa hal yang harus diketahui buat kamu yang sedang lelah mencari kerja


  1.      Tenang, ini semua hanya sementara

Udah berapa kali kalian memotivasi dengan ucapan “semua orang mempunyai zona waktunya sendiri-sendiri?”. Sebenarnya, kata motivasi tersebut benar adanya, percayalah kalau proses mencari pekerjaan ini akan menemui akhirnya. Seperti layaknya ketika menghadapi tugas akhir atau skripsi, melihat teman-teman yang sudah lulus duluan pasti bikin kita kepikiran kan? Namun, pada akhirnya kita bisa menyusul mereka. Jadi, memang semua orang memiliki waktunya masing-masing, jangan terlalu membandingkan diri dengan hidup orang lain. Karena hal tersebut akan terus membuat kita iri dan insecure. Tapi, jangan karena semua orang memiliki masanya, lalu kita hanya menunggu dengan pikiran “ah, ntar juga ada waktunya”. Waktu kita tidak akan tiba, kalau kita hanya diam dan tidak mau berusaha. Untuk yang muslim, ingatlah Allah tidak akan merubah  nasib suatu kaum, kecuali mereka mengubah nasib mereka sendiri.

2.       Perbanyak kegiatan lain

Selama mencari pekerjaan, tentunya banyak waktu kosong yang kita miliki. Manfaatkan waktu kosong tersebut dengan melakukan kegiatan lain. Karena kalau hanya diam saja di kamar, meratapi nasib, maka akan makin terasa stressnya dan merasa diri ini tidak ada apa-apanya. Kegiatan yang dilakukan bisa mengikuti volunteer atau kursus untuk menambah atau meningkatkan skill di suatu bidang. Bisa juga perbaiki CV dan belajar menulis surat lamaran yang menarik. 

3.       Perbanyak apply

Sebelum bertawakal, tentunya harus ikhtiar terlebih dahulu. Salah satu cara ikhtiar adalah jangan meyerah untuk mengirimkan CV dan surat lamaran setiap melihat lowongan, atau apply melalui web pencari kerja seperti jobstreet, techinasia, kalibrr, urbanhire, dll. Meskipun hal ini sudah sering dilakukan dan  tetap tidak ada panggilan, tidak apa-apa. Karena kita tidak tau ada di usaha keberapa doa kita dikabulkan. 

4.       Percaya diri

Sebenarnya poin ini juga hal yang masih harus aku pelajari, karena selama menjadi pencari kerja seringkali merasa worthless, useless dan insecure. Lalu, aku membaca salah satu artikel dari joe.co.uk, dia bilang “You are not your job, you are not worthless because you don’t have a job”. Ada pekerjaan atau tidak, pasti  akan ada orang-orang yang membutuhkan bantuan kita. Ayo, belajar untuk meningkatkan self-esteem, supaya menjadi orang yang menyenangkan dan membawa aura positif, siapatau dengan hal tersebut pekerjaan akan datang karena kita yakin dengan diri sendiri.

5.       Kamu tidak sendirian


Berdasarkan catatan dari Badan Pusat Statistik tingkat pengangguran di Indonesia per Februari 2019 ada di angka 5,01 persen yang artinya ada 6,82 juta orang (sumber: CNN Indonesia)  masih berjuang untuk mencari pekerjaan. Ingatlah, kamu tidak sendirian dalam perjuangan ini, banyak orang yang merasakan hal yang sama. Jadi, jangan merasa diri ini adalah orang yang paling menderita, tapi jika memang kamu merasa terlalu stress, cari teman yang bisa membantu dan mau mendengarkan. Biasanya kita akan merasa nyaman bercerita dengan teman yang senasib, karena merasa mereka mengerti apa yang kita rasakan. Jangan ragu untuk saling berbagi dan menguatkan. 

6.       Pray

Last but not least berdoa. Sepertinya hal ini sudah menjadi saran setiap orang, udah hapal kalau kita ujung-ujungnya jangan lupa berdoa. Tidak dipungkiri sih kekuatan doa memang berpengaruh, namun sambil berusaha ya. Karena, Allah yang paling tau apa yang terbaik untuk hambaNya, jadi rayu-rayu saja Allah terus menerus untuk mengabulkan doa kita.

Percayalah, bahwa perjuangan ini akan berujung baik selama kita tidak menyerah untuk terus mencoba, memperbaiki diri dan terus berdoa. Mungkin memang membutuhkan waktu berminggu-minggu, berbulan-bulan untuk bisa menerima keadaan atau bertemu dengan jodoh pekerjaan yang kita inginkan, tapi ini semua akan berakhir. Kalau terlalu lelah dan stress, beristirahatlah sejenak, lakukan hal yang menyenangkan, lalu ketika sudah merasa membaik kembalilah berjuang. Semoga aku dan kalian yang sedang berjuang dapat segera menghembuskan nafas lega karena tercapainya keinginan kita. Semangat!

Thursday, May 23, 2019

(Review) Softex Celana Menstruasi, Anti Bocor Siang dan Malam

Diposkan oleh A L I N di 8:58 PM 0 komentar

Pernah nggak sih ada pikiran, pengen pakai pampers yang bentuknya celana saat menstruasikarena kayanya terasa lebih nyaman dan nggak bakalan takut mengkerut atau geser dan bikin bocor? Saat ini keinginan tersebut dapat terwujud, karena Softex mengeluarkan produk terbaru berupa celana menstruasi. Iya, bentuknya kaya pampers celana dan ini merupakan celana menstruasi pertama di Indonesia. Karena penasaran dan kebetulan lagi menstruasi, maka kemarin aku nyoba.



Klaim dari produk ini adalah anti bocor dan bebas gerak siang dan malam, jadi ini bisa digunakan untuk malam hari ketika tidur atau siang ketika banyak aktifitas. Klaim lainnya adalah daya serapnya 3x dari pembalut panjang, dibandingkan dengan daya serap pembalut softex 36 cm. untuk perempuan yang memiliki volume darah keluar yang banyak, tentu klaim ini sangat menggiurkan. Karena pembalut panjang adalah sahabat kita, dan ini memiliki daya serap lebih besar dari pembalut panjang. Lalu apakah klaim tersebut terbukti? Setelah aku coba untuk pemakaian di malam hari pada hari ke-dua menstruasi, aku merasa pembalut ini sangat nyaman. Hari ke-dua adalah saat darah yang keluar sedang banyak-banyaknya, biasanya ketika malam aku akan bangun berkali-kali karena takut bocor. Namun, ketika memakai celana menstruasi aku hanya bangun sekali dan tidak merasa khawatir bocor, karena ketika dipakai sangat nyaman dan tidak perlu khawatir mengkerut, rasanya seperti pakai celana dalam biasa.  Selain itu, biasanya ketika memakai pembalut malam, bagian belakang dari pembalut sering kali rusak atau brudul karena kita terlalu banyak gerak ketika tidur, namun hal tersebut tidak terjadi ketika aku memakai produk ini.

Di produknya juga tercantum bahwa celana menstruasi ini memiliki ukuran all size, dengan tambahan tulisan  "pas untuk celana panjang no 26-30". Aku sempat khawatir, tidak muat ketika memakai karena ukuran paha ku yang besar, tapi ternyata kekhawatiranku tidak terbukti. Celana ini memiliki karet yang kuat dan lentur. Jadi, tidak perlu khawatir kalau tidak muat. Btw, terakhir mengukur celana jeans ukuran celanaku 32 Hahaha. 
 

Lalu cara membuangnya bagaimana? Pada kemasan bagian belakang juga tercantum cara pembuangannya, yaitu sobek bagian bawah celana, dilipat lalu digulung. Jadi, celana menstruasi ini dibungkus oleh kemasan seperti kasa tipis. Kalau bisa, kemasan tersebut disimpan dahulu, sehingga dapat digunakan untuk memasukan celana yang sudah dipakai. Meskipun di produknya tercantum bahwa celana dapat disobek, ketika aku coba agak sulit untuk merobeknya. Hal ini menunjukan bahwa celana ini tidak mudah robek.

Untuk harganya, aku membeli di swalayan dekat rumah dengan harga Rp. 14.000, di shopee dijual dengan harga Rp. 16.000-17.000 untuk satu bungkus yang berisi 2 pieces. Lumayan mahal juga, namun tentu ada harga ada kualitas.

Secara keseluruhan aku suka dengan produk ini, karena nyaman ketika dipakai, dan aman tanpa takut akan mengkerut atau bergeser. Mungkin, dapat menjadi alternatif ketika travelling di hari-hari awal menstruasi atau untuk olahraga. Tapi, meskipun tidak mudah bocor, bukan berarti kita tidak perlu menggantinya dalam waktu lama. Tetap harus diganti setiap 4-6 jam sekali (tergantung seberapa deras aliran darah yang keluar) untuk menjaga kesehatan dan kebersihan vagina, juga untuk mencegah terjadinya iritasi.  

Sunday, April 7, 2019

Melepas Status Mahasiswa

Diposkan oleh A L I N di 6:08 PM 0 komentar

              Sudah lama sekali tidak menulis di blog karena tidak tau mau nulis apa hehe. Akhirnya, muncul ide juga apa yang mau diceritain kali ini. Sesuai judulnya, aku mau cerita tentang perjalanan melepas status mahasiswa.

                Setelah 4 tahun lebih 1 bulan akhirnya aku wisuda juga. Awalnya sempat pesimis bisa lulus tepat waktu, karena lika-liku skripsi yang lumayan panjang dan melelahkan. Meskipun, masuk kategori lulus tepat waktu, bukan berarti proses membuat skripsiku tidak ada hambatan sama sekali. Seperti banyak cerita orang-orang, pasti ada aja hal tak terduga yang terjadi selama proses pembuatan skripsi. Baik dari faktor internal maupun eksternal. Pembuatan skripsiku juga tidak secepat yang dikira, bahkan menurutku udah termasuk lama dibandingkan dengan teman-temanku yang wisuda terlebih dulu. Aku mengajukan judul skripsi bulan November tahun 2017. Alhamdulillah pengajuan  judul lancar, langsung mendapat persetujuan dari ketua departemen, walaupun sempat dikomentarin. Karena temanku ada yang judulnya tidak diterima, sampai harus mengajukan berkali-kali. Jadi, sistem di fakultasku adalah mengajukan judul ke ketua departemen prodi, setelah disetujui maka akan dipilihkan dosen yang sekiranya berkompeten mengenai kasus yang kita ambil untuk menjadi pembimbing.

                Pengajuan judulku memang cukup sehari, tapi karena sempat mendapat komentar yang agak tidak enak. Maka, aku ragu-ragu untuk menemui dosen pembimbingku. Takut makin dihujat atau disuruh ganti judul. Akhirnya aku menunda untuk bertemu selama 2 (dua) bulan. Selama itu juga  tidak ada progress apapun dari skripsiku, aku masih sibuk kuliah, UAS dan pulang ke Sidoarjo. Akhir Januari, mulai kepikiran kalau aku takut terus, kapan lulusnya? Setelah libur semester 7 berakhir, aku memberanikan diri untuk bertemu dosen pembimbingku. Ternyata, ibu-nya baik banget dan enak diajak diskusi. Sampe kepikiran, kenapa nggak dari awal aja aku ketemunya biar cepet beres. Pertemuan pertama, beliau meminta untuk dibuatkan outline terkait judul penelitianku. Setelah revisi outline sebanyak dua kali,kemudian lanjut ke proposal. Pembuatan proposal aku tunda-tunda karena di semester 8 aku masih mengulang mata kuliah. Jadi, sempat bentrok dengan UTS dan tugas-tugas kuliah. Ternyata revisi proposal memakan waktu lebih lama yang mengakibatkan penyesalan lagi. Hidupku emang kebanyakan penyesalannya, tapi nggak berubah. Hadeh. 

                Setelah revisi berkali-kali, akhirnya diizinkan untuk melakukan penelitian. Di fase ini aku lumayan senang, karena akhirnya skripsiku berprogress juga. Tapi, melakukan penelitian tidak semudah yang aku bayangkan, yaitu nyari responden, wawancara narasumber, mengolah data, lalu selesai. Untuk mendapat izin penelitian, ada birokrasi yang harus dilewati dan memakan waktu yang sangat lama, bikin emosi dan kesel juga. Selama 1 (satu) bulan setengah, skripsiku mandeg karena tidak ada kepastian dari tempat aku melakukan penelitian. Ketika  melihat teman-teman yang  mulainya bareng aku, tapi mereka udah selesai penelitian dan mulai nulis bab pembahasan itu bikin aku stress. Apalagi, ketika teman-teman dekatku satu persatu sidang untuk wisuda di bulan Mei, aku makin stress. 

                Penantian panjangku akhirnya memperoleh kepastian, urusan menunggu izin penelitian berakhir, langsung ngebut mencari data. Kenapa ngebut? Karena izin penelitian yang aku ajukan di surat izin mulai dari awal Mei sampai awal Juni, namun izin penelitian baru disetujui akhir Mei dan itu mepet sama jadwal mudik. Alhasil cuma punya waktu sekitar seminggu untuk mencari data responden dan narasumber. Waktu itu bener-bener sibuk dan capek, karena data respondenku tidak hanya di satu tempat. Dalam seminggu aku berpindah-pindah kota. Bahkan sampai tidak merasa spesial ketika ulang tahun saking hectic-nya. Tapi, emang ulang tahunku tidak pernah spesial. Selama mencari data, ada aja hal yang terjadi. Pernah salah turun stasiun, kirain udah sampe ternyata masih satu stasiun lagi. Untungnya, keretanya belum jalan jadi bisa naik lagi, meskipun malu dilihatin penumpang yang lain.  Pernah juga, waktu habis dari Klaten, motorku yang aku parkir di depan stasiun Tugu dikempesin dan dikasih stiker pelanggaran parkir. Padahal, paginya itu masih jadi tempat parkir, ada tukang parkir dan banyak motor yang parkir. Waktu aku pulang, tinggal motorku doang. Hahaha. Sebenarnya, yang paling aku khawatirkan dari proses mencari data adalah wawancara narasumber, karena menurut penuturan mbak-mbak pegawai disana, Ibunya lumayan tegas.  Jadi agak takut juga. Alhamdulillah, lagi-lagi ketakutanku tidak terjadi, ternyata Ibunya baik dan friendly. Proses wawancarapun berlangsung lancar. 

                Hal tak terduga lainnya adalah sebelum penelitian, Dosen Pembimbingku tiba-tiba ngabarin bakal cuti naik haji selama dua bulan. Emang ada-ada aja ya masalah skripsi ini. Akhirnya, selesai lebaran aku langsung rutin ngisi absen di perpustakaan. Tiap hari aku ngerjain, biar bisa daftar sidang di bulan Juli untuk wisuda Agustus. Manusia berusaha, tapi Allah berkehendak lain. Dosen pembimbingku tidak menyanggupi, karena memang waktu yang sangat mepet. Saat itu, aku rasanya sedih dan kecewa. Bukan karena aku gagal wisuda Agustus, tapi karena orang tuaku harus bayar UKT lagi. Aku nangis seharian, kecewa sama diri sendiri. Sejak skripsian moodku jadi super sensitif, dikit-dikit nangis dan kebawa sampai sekarang.  Tapi untungnya aku punya orang-orang baik yang bisa diajakin cerita. 

                Everything happens for a reason itu benar adanya, setelah tidak bisa wisuda Agustus dan akan nganggur selama sebulan lebih. Akhirnya aku memutuskan untuk magang. Fakultasku memang tidak ada sks untuk magang, jadi selama kuliah aku belum pernah magang, akhirnya ada kesempatan untuk magang selama sebulan. Lumayan menambah pengalaman. Ketika dosen pembimbingku pulang dari ibadah haji, rasanya semua berjalan dengan cepat. Beliau biasanya susah ditemui, sekarang tiap hari bisa ketemu. Revisi yang biasanya membutuhkan waktu berminggu-minggu, saat itu sehari juga selesai. Pokoknya jadi baik dan hanya butuh waktu sebulan untuk aku revisi dari bab 2 (dua) sampai bab 5 (lima). Kemudian, akhirnya hal yang dinanti-nanti tiba juga, ketika Ibu Dosbing bilang “udah daftar aja, jangan kelamaan ya daftarnya. Nanti saya hubungi sekretaris departemen” wow. Seneng sih, tapi panik juga. Dalam waktu dua atau tiga hari aku mempersiapkan berkas-berkas persyaratan untuk daftar sidang.

                Akhirnya, hari yang aku tunggu selama 4 (empat) tahun kuliah datang juga. Nggak nyangka bisa sampai ditahap ini, karena awal kuliah merasa salah jurusan dan keteteran banget, jadi merasa “wow aku bisa lulus dari jurusan ini”. Sejak tau jadwal sidang sampai hari H sidang, deg-degan banget. Padahal, udah nyiapin harus ngomong apa, tapi tetep aja takut kalau nggak bisa jawab gimana dan ketakutanku pun terbukti, aku kalau nervous pasti jadi blank. Huhuhu. Apalagi, salah satu dosen pengujiku terkenal galak, makin nervous lah aku ketika beliau bertanya. Untungnya, dosen yang lain baik-baik banget. Keluar ruangan aku langsung nangis, takut nggak lulus. Emang hidupku dikit-dikit nangis kayanya. Tapi, Alhamdulillah lulus meskipun ada beberapa revisi. Surprisingly, revisiku tidak banyak. Jadi, bisa aku selesein dengan cepat. 

                Alhamdulillah, salah satu tahapan di hidup sudah terlewati. Waktu sekolah, kalau lihat berita mahasiswa depresi gara-gara skripsi  aku selalu mikir mereka berlebihan sekali. Ternyata setelah merasakan sendiri, emang kalau mentalnya tidak kuat bisa menyebabkan depresi. Untungnya orang-orang di sekelilingku pada baik, selalu support dan mau mendengarkan keluhanku. Awalnya aku juga merasa tertekan, karena orangtuaku selalu menanyakan tentang skripsi, sampai akhirnya aku sampaikan, kalau ditanya terus, aku merasa tertekan dan mereka ngerti. Sejak saat itu kalau pulang ke rumah, nggak pernah bahas skripsi kecuali aku yang mulai, padahal sebelumnya selalu bahas sampai rasanya males pulang. Dan hal itu membantu banget untuk mengurangi rasa stress ku. Jadi, semisal lagi skripsi, dan merasa mendapat tekanan dari orang terdekat, keluarga misalnya, bisa diajak ngomong baik-baik, disampaikan seperti apa perasaan kalian.
Proses ini memang merupakan awal untuk menuju ke tahapan hidup selanjutnya, tapi setidaknya aku sedikit merasa lega ketika tahapan ini sudah terlewati.

Saturday, May 26, 2018

REVIEW THE BATH BOX SUGAR GREEN TEA FACE CLEANSER

Diposkan oleh A L I N di 12:11 AM 0 komentar
Selamat hari Sabtu!
Sambil menunggu waktu berbuka yang masih lumayan lama, aku mau review skincare lagi nih. semoga bermanfaat ya

Review kali ini agak berbeda dari review sebelumnya, kalau yang sebelumnya produk berasal dari luar negeri, kali ini aku akan review produk dari dalam negeri. Yippie Go Local. Sebulan ini aku lagi follow banyak brand skincare lokal di instagram, ternyata banyak skincare buatan Indonesia yang bagus dan nggak kalah efeknya sama brand skincare luar negeri, selain itu kebanyakan brand ini mengutamakan bahan alami jadi nggak berbahaya buat kulit dan tentunya nggak bikin ketergantungan hehe. Dukung produk Indonesia dan tetap dapat kulit cantik

Salah satu akun skincare yang aku follow adalah The Bath Box. Brand ini cukup terkenal di kalangan skincare guru, sebenernya aku udah tau TBB dari beberapa tahun lalu, seingetku mereka dulu jualan masker sama sabun organik, aku baca review-review dari google dan banyak review positif, tapi belum kesampean buat beli eh mereka berhenti jualan skincare. sedih. karena waktu itu mereka sedang ngurus izin BPOM, tapi seperti yang sudah kita tahu TBB kembali lagi di dunia per-skincarean. YEYYY.

setelah kepo terus menerus, akhirnnya penasaran sama Sugar Green Tea Face Cleanser-nya yang katanya best seller. sempet maju-mundur mau beli atau nggak, kemudian di suatu hari yang sedang hujan seorang teman mengirimkan dm instagram yang mengabarkan bahwa TBB lagi ada promo dan Sugar Green Tea Face Cleanser yang aku idam-idamkan didiskon, sebagai mahasiswa dengan uang pas-pasan tentunya hal tersebut menjadi angin segar, akhirnya beli juga.

ini tampak depan dari Sugar cleanser

Jadi Sugar Green Tea Face Cleanser ini apasih?

Sugar Green Tea Face Cleanser masuk ke dalam kategori cleansing ya seperti namanya, karena dia adalah second cleanser. Jadi, habis cuci muka pakai facial wash favoritmu lanjutin dengan sugar ini. because 1 step is not enough to deeply cleanse your pores, TBB said. The BathBox sendiri punya dua varian second cleanser, Scary face sama Sugar ini.


Produk ini dikemas dalam jar dengan ukuran 50gr, kemasannya  lucu dan yang pasti tutupnya gampang untuk dibuka dan ditutup, kemasannya nggak terlalu besar jadi muat buat masuk ke dalam pouch  saat bepergian. di kemasannya juga terdapat informasi yang jelas mengenai cara pemakaian, bahan yang digunakan dan yang terpenting adalah tangggal expired. Oiya, karena dia masa expirednya adalah 3 bulan, makanya isi produknya juga nggak terlalu banyak karena disesuaikan dengan masa expired

 
bagian bawah terdapat ingredients dan tanggal expired






bagian samping memuat informasi produk dan cara pemakaian

Informasi dari produk tersebut adalah, "Pencuci wajah green tea kaya akan antioksidan yang mengangkat kotoran dan minyak berlebih secara halus tanpa membuat kulit kering. menambah gula sebagai scrub untuk mengangkat sel kulit mati dan kombinasi safflower oil dengan lavender, tea tree dan rosemary essential oil untuk menjaga keseimbangan dan kelembaban kulit"



isi dari Sugar Green Tea Face Cleanser

Cara pemakaiannya adalah, ambil sebagian, letakkan di tangan lalu hancurkan dengan air, kemudian gunakan seperti pakai facial wash biasa. Wanginya enak banget, dari pertama kali buka rasanya pengen diciumin terus saking wanginya, bikin acara cuci muka jadi lebih menyenangkan. dia wangi herbal gitu, ada sedikit mint. pokoknya enak banget wanginya hehe. teksturnya warna hijau karena terbuat dari green tea, lalu ada buliran scrub dari gula, ada potongan-potongan seperti kelopak bunga kering.

Sugar ini cocok untuk kulit sensitif, jenis kulitku adalah kering tapi dia nggak bikin kering sama sekali sesuai dengan apa yang disebutkan di kemasan. Apa yang aku rasakan setelah cuci muka dengan Sugar Green Tea Face Cleanser ini? selesai cuci muka, mukaku jadi lebih halus dan cerah. mungkin itu efek spontan yang sering terjadi kalau kita pakai masker ya, tapi hebatnya komedoku di hidung juga jadi berkurang. ceritanya, aku pakai ini setelah facial, nah biasanya beberapa hari setelah facial hidungku akan gradakan lagi karena produksi komedoku emang cepet, tapi setelah pakai ini hidungku jadi halus terus. memang masih ada komedo yang muncul, namun lumayan berkurang. 

Produk ini bisa didapatkan di web the bath box atau buat pecinta shopee, the bath box juga punya akun shopee kok. Harganya 90.000, tapi tenang TBB sering mengadakan promo potongan harga atau flash sale di shopee, aku kemarin beli dengan harga 58.500. Jadi, lebih baik follow akun instagramnya supaya tau update soal promo-promo. 

repurchase? iya, nunggu ada promo lagi

Thursday, October 12, 2017

Review Freeman Manuka Honey + Tea Tree Oil

Diposkan oleh A L I N di 9:12 PM 0 komentar


Halo, sudah  lama tidak update blog karena memang tidak tau mau update apa hehe. Rindu juga ya menulis-menulis nggak jelas disini. Alhamdulillah post kali ini lumayan jelas

Yep, seperti judulnya aku mau nge-review sebuah produk masker yang sedang booming di kalangan per-skincare-an. Freeman. Freeman ini produk masker yang lagi popular, dia ada banyak banget varian yang disesuaikan dengan kondisi kulit masing-masing orang. Awalnya, aku nggak tau sama sekali produk ini, karena sejujurnya emang nggak suka maskeran. Terus, ada salah satu teman yang suka  nontonin beauty vlogger di youtube, dia bilang pengen banget beli masker Freeman, aku masih belum tertarik. Kemudian, ketika lagi gabut nggak senagaja nonton youtube Suhay Salim tentang skincare. OH ini to si freeman-freeman itu, penjelasan Suhay Salim emang racun, akhirnya aku google-ing daan teracuni. Di negara lain Freeman merupakan drugstore mask dengan ukuran yang gede namun harga terjangkau. Sayangnya, di Indonesia sendiri dia belum dijual secara bebas di drugstore, tapi udah banyak kok online shop yang jual dengan macam-macam harga, biasanya online shop yang base-nya jasa titip mereka pasti ada Freeman ini. Pinter-pinter aja membandingkan harga dari satu toko ke toko lain. 

  Aku memilih yang manuka honey ini berdasarkan rekomendasi mbak-mbak onlineshop hehe karena variannya yang super banyak, namun uangku tidak banyak, tentunya aku hanya mampu membeli satu. Akhirnya, setelah aku memberitahukan kondisi kulitku dia menyarankan untuk “manuka honey aja sis” yauda aku ngikut aja. Oke, kita mulai reviewnya ya
 Oiya, sebelumnya maafkan jika review ini berantakan atau tidak sesuai harapan anda. 





Ini tampak depan si Freeman

Tertulis deep cleansing manuka honey + tea tree oil clay mask + cleanser, kemudian terdapat juga tulisan oily/breakout skin. Jadi, masker ini bentuknya clay mask dan berfungsi untuk deep cleansing dan menyerap minyak tanpa menjadi kering berlebihan. Sebenarnya, jenis kulit muka ku kering, karena percaya sis olshop tetep aja aku beli varian tersebut dan sejauh ini (baru dua kali pake sih) tidak ada masalah. Kemasannya super gede, kayanya bisa awet sampe sebulan atau mungkin lebih jika hanya dipakai 1-2 kali seminggu. Lumayan hemat. 



Tampak belakang. Maafkan kalau tidak jelas

Di bagian belakang terdapat tulisan mengenai cara penggunaan, karena gambar yang tidak jelas maka akan aku tuliskan
Directions : may be used as a daily cleanser or mask. For a mask: apply over dry, clean face and neck, avoiding contact with eyes. Leave on for 3-5 minutes, no more tah 10 minutes. Rinse with warm water. Discontinue use if irritation or redness occurs.

Jadi, freeman varian ini bisa digunakan sebagai masker maupun cleanser. Untuk penggunaan masker antara 3-5 minutes saja tidak boleh lebih dari 10 menit. Entah mengapa, mungkin kalo lebih dari 10 menit dikhawatirkan wajah menjadi sulit bergerak  karena masker mengeras.
Selain cara penggunaan, juga terdapat tulisan lain menggunakan bahasa asing yang bahkan aku tidak tau itu bahasa mana. Tercantum juga Ingredients

Ingredients: Water, Bentonite, Propylene Glyco, Titanium dioxide, decyl glucoside, melaleuca alternifolia (Tea Tree), Leaf Oil, Hamamelis vurginiana (Witch Hazel) water, Benzoid Acid, Mel (Manuka Honey), cocmidopropyl betaine, xanthan gum, magnesium, aluminium silicate, kaolin, disodium, diazolidinyl urea, methylchloroisothiazolin, methylisothiazolinone, magnesium chloride, magnesium nitrate, fragrance. 


tekstur masker
untuk tekstur masker seperti clay mask pada umumnya, berwarna putih dan wangi. Mungkin karena mengandung fragrance. Ketika dioleskan di muka terasa dingin, setelah beberapa menit dia akan mengering ketika mongering tuh kaya keliatan pori-porinya gitu, jadi kaya bintik-bintik gitu kulitnya mungkin karena dia deep cleansing dan absorb oil. Setelah merasa susah untuk ngomong berarti itu saatnya untuk dibilas. Oh iya, aku pernah baca kalau kulit kering menggunakan clay mask sebaiknya jangan sampai maskernya terlalu kering. Apakah benar begitu? .
Aku membilas pakai air biasa karena males aja ambil air anget, ketika selesai dibilas wajah rasanya seger, bersih dan halus, tapi selama ini tiap habis pake masker apapun kayanya emang bikin wajah alus hehehe. Meskipun absorb oil dan kulitku kering, dia tetep bikin seger dan nggak bikin kulitku semakin kering. Memang aku baru dua kali pake, jadi untuk komedo dan bruntusan memang terasa belum berkurang mungkin memang harus rutin, tapi yang menyenangkan jerawat kecil di pipiku jadi kering. Ah, senangnya. 

 Aku beli produk ini di shopee, nama penggunanya dyanaputrin, kalo di instagram handcarried4u itu satu onlineshop kok, harga di toko ini lebih murah dari toko yang lain. Tapi, kita harus sabar nunggu barang sampai karena sistemnya Pre order 
Repurchase? Mau nyoba varian lain
 

S U M M E R Template by Ipietoon Blogger Template | Privacy Policy | Contact Us | Punya Adek